Balon Udara Google, Sajikan WiFi Gratis di tahun 2016

Google menepati janjinya untuk membagikan WiFi gratis di sejumlah wilayah. Apa yang dilakukan Google ini untuk memberikan akses internet terutama bagi kawasan terpencil yang tersebar di negara-negara Asia dan Afrika meski tidak menutup kemungkinan semua benua akan mendapatkan jatah WiFi gratis tersebut.

Ya, internet tak lagi mahal. Gagasan Google untuk memberikan akses internet via balon udara ini memang bisa dinilai sangat inovatif. Jika sebelumnya akses WiFi hanya bisa dilakukan di kawasan perkantoran, taman ataupun kafe yang kebanyakan ada di kota besar, ide Google untuk menjadikan balon udara sebagai hotspot pemancar WiFi patut diacungi jempol.

Disebut sebagai Project Loon, proyek terbaru Google ini menggunakan balon udara yang diterbangkan hingga ketinggian 60.000 kaki atau 2x ketinggian yang diperbolehkan bagi dunia penerbangan. Di ketinggian itu, balon-balon Google bisa bebas menggunakan energi alam seperti angin dan matahari untuk menciptakan sebuah jaringan internet tanpa batas. Balon-balon tersebut dikendalikan oleh teknologi Google yang dipadu dengan data arah angin dari pemerintah. Yang paling menarik, dengan teknologi balon udara itu Google bisa memberikan internet dalam jaringan 3G ke banyak wilayah di dunia.

Proyek uji coba pertama dari balon Google dilakukan sekitar bulan Juni 2013 lalu di langit kota Canterbury di Selandia Baru. Terhitung ada 50 orang yang mencoba mengoneksikan perangkat mereka pada 30 balon udara WiFi yang disebar Google. Nantinya Google akan terus menyebar balon WiFi miliknya di lebih banyak negara.

Akankah Indonesia termasuk di dalamnya?

Balon udara raksasa Google bernama Project Loon yang punya tugas menyebarkan Internet di daerah-daerah terpencil akan diuji coba mulai 2016 mendatang di Indonesia.

Balon Loon ibarat menara seluler yang mengangkasa di langit. Loon terbang di ketinggian dua kali lipat dari ketinggian normalnya pesawat komersil berjalan. Lebih tepatnya, Loon akan terbang sekitar 20 kilometer di atas permukaan Bumi di lapisan stratosfer.

Mengapa stratosfer? Dari publikasi resmi di blog Google, angin di stratosfer sifatnya berlapis-lapis, di mana tiap lapisannya memiliki variasi kecepatan dan arah. Nah, dengan bergerak bersama angin, balon Loon dirancang agar bisa membentuk satu jaringan komunikasi yang besar.

Tiap balon akan memancarkan koneksi internet 4G LTE ke permukaan dengan jangkauan 40 kilometer dari tempat balon tersebut berada. Balon itu akan mengantar teknologi Long Term Evolution (LTE) dari perusahaan telekomunikasi yang telah bermitra dengan Google Project Loon, yaitu Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata.

Google dan para operator akan berbagi spektrum seluler agar masyarakat bisa mengakses internet melalui perangkat ponsel pintar dan perangkat yang sudah mendukung teknologi LTE. Balon Loon menggilirkan trafik nirkabel dari perangkat mobile kembali ke internet global menggunakan link berkecepatan tinggi.

Yang jelas, jika satu balon sudah mulai terbang ke luar jalur, maka balon Loon lainnya akan bergerak menggantikan posisinya.

"Kami harap proyek ini bisa membantu operator lokal untuk memperluas jangkauan jaringan mereka yang sudah ada dan koneksi Internet yang bisa betul-betul mencapai area terpencil," tulis Vice President Project Loon Google, Mike Cassidy.

Nusantara terdiri dari 17 ribu pulau dan bisa dikatakan hanya satu dari tiga orang di Indonesia yang sudah terhubung dengan Internet. Itupun belum tentu koneksinya bagus tanpa lemot.

Ide utama dari kesepakatan antara Google dan Telkomsel, XL Axiata, serta Indosat selaku tiga operator besar Indonesia berangkat dari sulitnya menjalankan kabel serat optik atau mendirikan menara seluler di kawasan terpencil yang penuh dengan gunung dan hutan.

XL, Telkomsel, dan Indosat telah menandatangani kerjasama Loon di markas Google di Mountain View, California dan disaksikan oleh Menkomindo Rudiantara.

"Kami melihat bahwa Google Loon bisa menjadi alternatif teknologi untuk men-cover daerah-daerah yang selama ini sulit dijangkau dengan terestrial network," kata CEO XL Axiata, Dian Siswarini.

Dilanjutkan olehnya, bahwa Project Google Loon ini sangat cocok untuk membuka akses daerah-daerah di Indonesia agar bisa tersambung dengan jaringan telekomunikasi, namun ia mengaku belum tahu wilayah mana saja di yang akan kebagian koneksi dari Loon.

sumber : http://www.cnnindonesia.com/teknologi | berbagai sumber




0 Response to "Balon Udara Google, Sajikan WiFi Gratis di tahun 2016"

Post a Comment